Pages

Sabtu, 22 Februari 2014

Untuk Kalian, Sahabatku

 
"Tidak ada persahabatan yang sempurna di dunia ini. Yang ada hanya orang-orang yang berusaha mempertahankannya" Refrain

Semua tidak akan sama selamanya. Pasti akan berubah seiring waktu berjalan. Entah itu sikap kita, nasib, keadaan hidup, semuanya. Bahkan persahabatan tak selamanya seperti sungai yang tenang. Pasti akan terus mengalir. Air itu juga akan menimbulkan gelombang. Dan gelombang itu bisa datang karena banyak hal, dan kapanpun waktunya. Tanpa peduli kondisi kita.
Tapi semua itu tergantung kita yang menyikapinya. Mau seperti ikan yang bergerak dan mengikuti gelombangnya, atau menjadi batu yang kokoh, tapi hanya bisa diam menerpa gelombang itu, tanpa tahu kebahagiaan di depannya? You'll never know till you have tried.
Kalian berdua, adalah orang yang sampai detik ini selalu menjadi cerita yang aku ceritakan secara semangat kepada banyak orang.
Aku memang lebih sering bersama mereka. Tapi perasaan dan pikiranku lebih sering bersama kalian. Gomal? BUKAN! ini FAKTA! Aku merasa senyumku kurang berwarna tanpa kalian. Kalian berdua.
Senyumku tidak bisa terkoneksi dengan pikiran dan perasaanku yang selalu bilang, "Gimana ya kalo kalian juga disini? Pasti makin seru!" Sumpah mati. Kalimat ini selalu ada.

Bahagiaku, adalah hal yang selama ini aku tuju. Tapi jika bahagiaku, tidak terwujud tanpa ada 'Sahabat', itu bukan bahagia. Itu bagian dari ke-egoisanku. Mungkin Tuhan belum memberikanku kesempatan untuk menyempurnakan persahabatan ini. Ya, aku sadar, aku manusia labil yang tidak sempurna dan masih membutuhkan topangan tangan. Tuhan belum mengijinkanku untuk meyakinkan kalian, tentang betapa berharganya kalian di barisan ceritaku.
Kalau kalian beranggapan bahwa persahabatan ini renggang, YA, kita memang sedang di posisi ini. Mungkin karena ke-egoisan kita masing-masing dan keadaankita sedang dekat dengan orang lain. Ini bukan salah mereka. Ini karena waktu yang memaksa kita untuk berjarak sejenak. Tapi aku canggung. Tidak betah dengan jarak yang seharusnya tidak ada ini.
Sabar, tunggu saja. Tunggu sampai Tuhan memberikan kita kesempatan untuk mempertahankan persahabatan ini.
Sampai waktu yang berkata, "Persahabatan Kita Sempurna!"
Entah nanti ada nama lain yang mengikutinya, atau tetap tiga. Aku, kamu, kamu. Kalian berdua. Kita Bertiga.
Yang pasti, aku mau namamu Tuhan tulis dengan ikhlas di barisan akhir ceritaku nanti. Saat kita berhasil melawan dunia. Berteriak pada mereka bahwa kita berhasil. 
Aku sayang kalian. Sahabat yang belum pernah ada sebelumnya dalam hidupku. Terimakasih...